eSportivo League of Legends – Sentinels, organisasi yang namanya meroket di VALORANT, membuat gebrakan besar dengan kembali ke League of Legends (LoL) dan mengambil alih slot LCS yang sebelumnya dipegang oleh 100 Thieves. Pengumuman ini disambut meriah oleh komunitas LoL, menandai kembalinya mereka ke kancah kompetitif setelah absen cukup lama. CEO Sentinels, Rob Moore, bahkan tak ragu menyindir G2 Esports, menjanjikan keseruan dan komitmen untuk mengalahkan mereka di LCS.
Kembalinya Sentinels ke LCS bukan sekadar partisipasi, melainkan investasi jangka panjang. LCS menegaskan bahwa Sentinels akan berinvestasi dalam infrastruktur, pelatihan, dan pengembangan pemain untuk membangun tim yang memadukan pengalaman veteran dengan bakat-bakat baru. Meskipun detail mengenai roster tim LoL Sentinels masih dirahasiakan, antusiasme penggemar sudah tak terbendung.
Bagi sebagian penggemar LoL, nama Sentinels mungkin terdengar asing. Namun, jauh sebelum menjadi kekuatan dominan di VALORANT, Sentinels pernah hadir di LCS dengan nama Phoenix1. Mereka memasuki NA LCS pada musim panas 2016 setelah mengakuisisi slot Team Impulse. Sayangnya, Phoenix1 kesulitan bersaing dan sempat mengalami masalah visa.
Pada musim 2017, Phoenix1 mencoba bangkit dengan mendatangkan dua pemain bintang Korea, Ryu "Ryu" Sang-wook dan Noh "Arrow" Dong-hyeon. Ryu dikenal sebagai rival abadi Faker, sementara Arrow adalah mantan pemain KT Rolster. Meskipun diperkuat nama-nama besar seperti William "Meteos" Hartman dan Choi "Pirean" Jun-sik, Phoenix1 tetap gagal menunjukkan performa yang memuaskan dan akhirnya terdegradasi.
Kini, dengan nama Sentinels, mereka bertekad untuk meraih kesuksesan di LCS dan panggung internasional. Mampukah Sentinels membuktikan diri sebagai kekuatan baru di League of Legends? Mari kita nantikan aksi mereka di musim mendatang!
