eSportivo League of Legends – Mimpi PSG Talon untuk merajai Worlds 2025 harus kandas lebih awal. Setelah perjuangan berat menghadapi tim-tim tangguh seperti Gen.G dan Hanwha Life, langkah mereka terhenti usai dikalahkan oleh wakil Brasil, Vivo Keyd Stars (VKS). Kekalahan ini tentu menjadi pukulan telak bagi para pemain dan penggemar.
Dalam wawancara eksklusif dengan esportivonews.com, Lu "Betty" Yu-Hung, sang AD Carry PSG Talon, mengungkapkan perasaannya pasca eliminasi. Ia menyoroti beberapa kesalahan yang menjadi penyebab kekalahan timnya, serta pengalamannya bermain bersama legenda LoL seperti Maple dan Karsa.

"Saya merasa kami kurang maksimal dalam mengeksekusi draft saat team fight. Ada beberapa momen di mana kami menggunakan skill penting terlalu cepat, namun tetap mencoba memaksakan engage atau bermain agresif. Rasanya ada sesuatu yang hilang dalam pendekatan kami di pertandingan ini," ujar Betty, menganalisis kekalahan timnya atas VKS.
Mengenai persiapan melawan VKS, tim yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya, Betty menjelaskan, "Kami sudah melakukan persiapan dengan mem-ban champion yang mereka kuasai, dan menonton video pertandingan mereka sebelumnya. Tapi, ternyata itu belum cukup."
Ketika ditanya mengenai performa pribadinya, Betty merasa bahwa masalahnya bukan pada sinergi tim selama turnamen, melainkan pada pembangunan sinergi sebelum turnamen dimulai. Ia menekankan pentingnya lebih banyak melakukan team fight saat latihan untuk meningkatkan koordinasi dan pengambilan keputusan.
"Saya merasa sudah sedikit menyesuaikan performa saya. Cara Anda bermain sehari-hari dan bagaimana Anda tampil di pertandingan resmi, terutama di panggung internasional, sangat bergantung pada bagaimana lawan Anda bermain. Penting untuk tetap kuat secara mental dan mempersiapkan diri dengan baik melalui scrim harian. Jika kami melakukan itu lebih konsisten, hasilnya mungkin akan lebih baik," ungkap Betty.
Salah satu hal yang membuat Betty senang adalah kesempatan untuk bermain kembali dengan Karsa dan Maple, mantan rekan satu timnya. "Saya sangat senang bisa bermain dengan Maple dan Karsa lagi, karena kami pernah menjadi rekan satu tim sebelumnya dan sudah memiliki koneksi itu. Sayang sekali kami tidak dapat sepenuhnya menunjukkan kemampuan kami atau mencapai hasil yang kami inginkan."
Dengan kontrak sebagian besar pemain yang akan berakhir dalam waktu dekat, masa depan roster PSG Talon menjadi tidak pasti. Apakah tim bertabur bintang ini akan tetap bersama untuk musim depan? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Menutup wawancara, Betty menyampaikan permohonan maaf kepada para penggemar yang terus mendukung PSG Talon. "Saya benar-benar tidak tahu harus berkata apa. Saya hanya merasa sangat menyesal kepada para penggemar kami." Mengenai rencananya ke depan, Betty mengatakan bahwa timnya akan segera mencari tempat untuk kembali berlatih.






