eSportivo Fortnite – Epic Games kembali menunjukkan ketegasannya dalam menjaga ekosistem Fortnite. Kali ini, raksasa gaming tersebut melayangkan gugatan kepada dua kreator UEFN (Unreal Editor for Fortnite) yang terbukti menggunakan lebih dari 20.000 bot untuk memanipulasi engagement dan meraup keuntungan secara tidak sah.
Aksi curang ini terendus oleh Epic Games, yang kemudian mengambil tindakan tegas. Akun resmi @FNCreate mengumumkan di platform X bahwa mereka telah mengambil langkah hukum terhadap dua developer UEFN yang menggunakan bot untuk menggelembungkan jumlah pemain di island mereka. Tak hanya itu, island milik kedua developer tersebut juga telah dihapus, dan mereka dilarang bermain Fortnite selamanya. Manipulasi engagement jelas melanggar aturan dan tidak akan ditoleransi.

Gugatan hukum ini diajukan di Michigan, dengan Idris Nahdi dan Ayob Nasser sebagai terdakwa. Menurut keluhan Epic, keduanya diduga menggunakan lebih dari 20.000 akun palsu antara Desember 2024 dan Februari 2025 untuk meningkatkan engagement di map mereka. Bahkan, beberapa island mereka dilaporkan terdiri dari lebih dari 90% bot.
Epic Games mengklaim bahwa kedua pelaku berhasil mengantongi "puluhan ribu dolar" melalui engagement palsu sebelum akhirnya tertangkap. Mereka dituduh melanggar kontrak, melakukan pelanggaran hak cipta, dan penipuan. Epic menuntut agar keduanya diblokir secara permanen dari server Fortnite.
UEFN sendiri masih menjadi peluang besar bagi para kreator yang bermain jujur. Pembayaran engagement Fortnite dapat mencapai jutaan dolar setiap tahunnya bagi para pembuat map terbaik. Namun, pesan dari Epic sangat jelas: jika Anda melakukan kecurangan, Anda akan kehilangan segalanya.
Artikel ini bersumber dari laporan esportivonews.com, yang menyoroti bagaimana Epic Games tidak main-main dalam melindungi integritas Fortnite dan program Creator Island-nya.






